• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Yusup Nurohman
  • Home
  • Jurnal
No Result
View All Result
  • Home
  • Jurnal
No Result
View All Result
Yusup Nurohman
No Result
View All Result
Home Jurnal

Tantangan Kemerdekaan Ri-80 dan Bendera One Piece

Yusup Nurohman by Yusup Nurohman
August 2, 2025
in Jurnal
0
tantangan kemerdekaan
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mari kita haturkan ungkapan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah-yang telah memberi nikmat dan anugerah yang tak terhingga banyaknya.

Mari ungkapan itu kita upayakan melalui kemampuan dan kekuatan kita dengan cara melihat dan mencermati apa yang kita lakukan, apabila yang akan kita lakukan telah sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah, maka segera laksanakan rencana tersebut.

Sedang apabila yang akan kita lakukan ternyata berbeda atau bahkan bertentangan dengan keduanya, maka segeralah tinggalkan dan dibatalkan demi kebaikan kita.

Saat ini kita berada di Bulan Agustus-bulan kemerdekaan, bulan keramat bagi bangsa Indonesia. Saatnya kita merenung perjuangan besar bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dengan mengorbankan harta, benda, jiwa dan raga.

Saatnya kita mensyukuri sedikit banyak nikmat yang kita peroleh di masa kemerdekaan ini, nikmat stabilitas, nikmat keamanan, kerukunan, kesempatan belajar, serta nikmat kebebasan berkumpul dan berpendapat.

Disamping syukur atas nikmat kemerdekaan, saatnya kita juga introspeksi bahwa meskipun sudah 80 tahun merdeka, tapi masih banyak hal yang harus menjadi perhatian dan keprihatinan kita.

Di ranah ketatanegaraan, hari ini kita tidak punya garis-garis besar haluan negara yang sejak awal dirumuskan oleh pendiri bangsa. Pembangunan negara berjalan tanpa arah yang jelas, hanya sekadar “nuruti” visi misi presiden terpilih-yang hanya berjalan selama 5 tahun dalam satu periode. Apalagi walikota atau gubernur yang dipilih juga memiliki visi misi sendiri.

Di bidang penegakan hukum dan peradilan, hari ini kita punya dasar peraturan hukum yang tetap dan aparat yang cukup, tetapi kita lihat hukum masih banyak proses, hukum yang tebang pilih, penegakannya masih menimbang-nimbang, bukan soal bersalah atau tidaknya, tapi terlapor adiknya siapa, terduka ini pengikutnya siapa, tersangka ini dekengannya siapa.

Di bidang ekonomi, meskipun lambat tapi pertumbuhan masih berjalan 4,7% angkanya berkurang sebesar 7,28 bidang, semakin menambah curam jurang kemiskinan.

Kita juga belum sepenuhnya terbebas dari banyaknya problem kebangsaan. Masalah narkoba yang beredar terbuka, prostitusi dan LGBTQ yang semakin berani unjuk diri lewat media masa, judi lewat game online yang merebak digandrungi masyarakat lintas usia, dari situ marak pinjaman online dan akibatnya bla bla bla… banyak sekali luar biasa.

Di Jogja sendiri kita dilihatkan banyak kos-kosan losss merdeka tanpa pengawasan yang cukup, akibatnya banyak terjadi pergaulan bebas, tidak ada jam malam, tidak ada ruang tamu untuk membatasi perjumpaan laki-laki dan perempuan.

Padahal kota ini diamanahi oleh rakyat Indonesia sebagai kota budaya dan kota pendidikan. Sekolah dan perguruan tinggi hanya mengurusi SPP dan nilai mata pelajaran, sementara pemerintah hanya mengurusi soal pajak pendapatan.

*Kalau demikian mau dibawa kemana masa depan anak-anak kita yang ada di Jogja ini?*

Kita juga prihatin anak-anak muda menyertakan bendera “ONE PIECE” di samping bendera pusaka, memang secara aturan tidak ada yang melarang tetapi secara etika memasang bendera dengan gambar tengkorak-dalam bahasa arabnya : jamjamah-berarti kurang menghargai pengorbanan para pejuang sekaligus bentuk penghinaan terhadap harkat martabat manusia yang oleh Allah dimuliakan sedemikiannya.

Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ : ‎وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ “Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam”

Apakah mereka yakin bahwa mereka tidak akan mati sebagaimana orang tua dan leluhur mereka semua? Inilah realitas kemerdekaan. Oleh karena itu dalam perayaan kemerdekaan, kita sepatutnya memperhatikan hal-hal tersebut.

Cinta tanah air tidak hanya sekadar upacara, tapi memikirkan apa yang paling utama untuk kebaikan lingkungan. Jadi, untuk menjadi pahlawan tidak harus belaga di medan perang, untuk menjadi negarawan tidak harus sidang di senayan, cukup dengan perlu peduli dan bersikap baik dengan lingkungan kiri kanan.

Wallahu A’lam Bisshowab

Previous Post

Memahami Moderasi Beragama Untuk Menangkal Ekstremisme

Next Post

Fana vs Fake Life: Jalan Menghadapi Dunia yang Penuh Topeng

Yusup Nurohman

Yusup Nurohman

Sebagai Creative Writer, peneliti dan berkecibung di dunia prompt AI. Let's collaboration connect me in instagram @yusupseo

Next Post
Fana vs Fake Life: Jalan Menghadapi Dunia yang Penuh Topeng

Fana vs Fake Life: Jalan Menghadapi Dunia yang Penuh Topeng

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

No Result
View All Result
  • Trending
  • Comments
  • Latest
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Belajar ChatGPT, Mengenal Prompt AI Bantu Kamu Lebih Produktif

August 23, 2025
3 Paket Soal TOEFL ITP Bonus AUDIO dan Kunci Jawaban

3 Paket Soal TOEFL ITP Bonus AUDIO dan Kunci Jawaban

May 10, 2025
TOEFL ITP, Pengertian, Fungsi dan Paket Soal Murah

TOEFL ITP, Pengertian, Fungsi dan Paket Soal Murah

August 19, 2025
nu muhammadiyah

NU & Muhammadiyah: Pilar Islam Moderat

0
generation of seekers

Generation of Seekers, Jebakkan Terorisme itu Nyata!

0
belajar sosiologi

Belajar Sosiologi Biar Semua Bisa Ngerti !

0
Kekerasan Seksual di Tubuh Agama (Perspektif Sosiologi Agama)

Kekerasan Seksual di Tubuh Agama (Perspektif Sosiologi Agama)

0
Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
jurnal pondok

Menyambut Maulid, Merajut Rindu Menata Cinta Sang Kekasih

August 25, 2025
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Recent News

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
jurnal pondok

Menyambut Maulid, Merajut Rindu Menata Cinta Sang Kekasih

August 25, 2025
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Browse by Category

  • AI
  • Copywriting
  • Jurnal
  • Jurnal Pesantren
  • Lomba
  • Produk Digital
  • SEO

Recent News

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 | All right reserved - YusupNurohman

No Result
View All Result

© 2025 | All right reserved - YusupNurohman