• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Yusup Nurohman
  • Home
  • Jurnal
No Result
View All Result
  • Home
  • Jurnal
No Result
View All Result
Yusup Nurohman
No Result
View All Result
Home Jurnal

3 Segmentasi Kehidupan dan Cara Menghadapinya

admin by admin
August 19, 2025
in Jurnal
0
3 Segmentasi Kehidupan dan Cara Menghadapinya
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Hindarilah keinginan-keinginan dan angan-angan, betapa banyak angan yang menarik pada kematian”

Sudah kita bahas kemarin, bahwa menyerahkan segara urusan kepada-Nya (tafwidh), akan menempatkan kita pada kebaikan, memberi kita keadaan yang kita butuhkan dan menyelamatkan dari segala tipu daya dan keburukan. *Tafwidh layaknya tameng bagi orang beriman.* Namun, sejauh mana tafwidh itu? Benarkah kita selalu tidak boleh memiliki keinginan?

Tidak

Ketahuilah, kehendak atau keinginan itu terbagi menjadi 3: 1. Keinginan yang kita mengetahuinya secara pasti dan tanpa ragu bahwa *keinginan itu buruk dan rusak.* Seperti neraka dan azab. Maka jelas bahwa kita tidak perlu tafwidh, kita tidak boleh memiliki keinginan semacam itu, yakni keinginan untuk menjadi ahli neraka ataupun keinginan agar ditimpa azab. Begitujuga seperti keinginan untuk melakukan perbuatan-perbuatan kufur seperti bid’ah dan maksiat. Sekali lagi, tanpa ragu dan secara pasti kita tidak boleh memiliki keinginan untuk melakukan hal tersebut. Maksudnya, perkara ini mengandung sifat pasti bahwa ia harus ditinggalkan untuk diingini. Tidak ada kesamaran atau keraguan disana.

2. Keinginan yang kita juga mengetahuinya *secara pasti bahwa di dalamnya terdapat kebaikan.* Seperti surga, iman, perkara sunnah, dsb. Perkara kedua ini juga bukan tempatnya untuk _tafwidh_. Kenapa? Ya karena tidak ada keraguan akan kemaslahatannya disini, tidak ada keraguan atau kecenderungan bahwa urusan ini bisa menimbulkan bahaya. Sekali lagi, hal-hal yang sudah bisa dipastikan kebaikannya, milikilah keinginan itu.

3. Keinginan yang kita tidak tau secara yakin bahwa disana ada kebaikan atau kerusakan.* Contohnya seperti dalam perkara perkara yang mubahat (diperbolehkan). Bahkan disini juga disebutkan dalam perkara perkara nawafil. Kenapa? Tentu, perkara ini tidak kita ketahui baik atau buruknya bagi kita. Kemungkinannya masih 50:50. Karenanya perlu tafwidh atau istisna’ disini, yakni menyerahkan segala-Nya kepada Allah Swt. Jika tidak maka kita akan terjebak dalam penyakit hati yang dinamakan dengan _thoma’ madzmum (keinginan yang sifatnya tercela), dampak buruk lainnya akan kita bahas di tulisan berikutnya. Simpelnya dalam perkara ini, jangan letakkan keinginan yang menuntut pastinya hal itu akan terjadi di kehidupan kita.

*Apasih tafwidh itu?* Tafwidh memiliki beberapa definisi, sebagian ulama ada yang mendefinisikan begini :

ترك اختيار ما فيه مخاطرة إلى مختار المدبر العالم بمصلحة الخلق لا اله الا الله

“Meninggalkan pilihan yang didalamnya terdapat kekhawatiran (bahaya) kepada pilihan Sang Pengatur yang mengetahui akan kemaslahatan makhluk-Nya, Tiada Tuhan Selain Dia”

Definisi oleh Syaikh Abu Umar:

هو ترك الطمع و الطمع هو إرادة الشيء المخاطرة بالحكم

tafwidh yaitu meninggalkan thoma’ . Thoma’ adalah menginginkan sesuatu yang masih mengandung kekhawatiran (akan baik buruknya) agar terjadi secara pasti.

Bisa disimpulkan bahwa di dunia ini kira-kira semua urusan kita dikelompokkan dalam

3 keadaan

Pertama , keadaan yg pasti buruknya, tentu kita harus berkehendak untuk meninggalkannya. Kedua, keadaan yang pasti baiknya, kita harus (tanpa ragu) punya kehendakan mengerjakan hal itu. Ingat ya, *pasti* itu berarti tidak ada keraguan. Kalau terhitung masih ada keraguan, berarti masuk ke pembagian Ketiga , (keliatannya ini yg paling banyak), yakni perkara-perkara yang mengandung kemungkinan 50:50 akan baik buruknya bagi kita. Perkara yg absurd. Dalam urusan ini, kita hanya perlu menyerahkannya pada Allah (tafwidh). Seperti dalam tulisan kemarin: menginginkan hal² yg absurd agar benar² terjadi dalam hidup kita hanya akan melelahkan jiwa, raga dan pikiran.

Sebagai contoh, belajar adalah hal yang baik (keadaan ke-2), kerjakan. Adapun mau jadi apa kelak, mau alim atau enggak nantinya (keadaan ke-3), itu wilayah tafwidh. Contoh lagi: pacaran itu hal yang buruk (keadaan ke-1), tinggalkan. Tapi memperbaiki diri sendiri adalah perkara yg baik dan wilayah yg paling bisa kita kendalikan (keadaan ke-2). Mau mendapat jodoh yang baik atau tidak nanti kita (keadaan ke-3), itu wilayah _tafwidh_. Kebalikan tafwidh adalah thoma’. Next kita akan membahas lebih jauh tentang thoma’ ini. Pernah di spill Gus Baha’, orang kikir itu (mungkin) gada, yg ada orang thoma’ (orang yg suka ngarep). Kalau gitu bisa saja begini: Orang PHP itu gada, yg ada orang thoma’

Wallahu a’lam bisshowab

Previous Post

Fana vs Fake Life: Jalan Menghadapi Dunia yang Penuh Topeng

Next Post

Hari Gini Masih Overthingking? Ini dia 2 Cara Mengatasinya

admin

admin

Next Post
Hari Gini Masih Overthingking? Ini dia 2 Cara Mengatasinya

Hari Gini Masih Overthingking? Ini dia 2 Cara Mengatasinya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

No Result
View All Result
  • Trending
  • Comments
  • Latest
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Belajar ChatGPT, Mengenal Prompt AI Bantu Kamu Lebih Produktif

August 23, 2025
3 Paket Soal TOEFL ITP Bonus AUDIO dan Kunci Jawaban

3 Paket Soal TOEFL ITP Bonus AUDIO dan Kunci Jawaban

May 10, 2025
TOEFL ITP, Pengertian, Fungsi dan Paket Soal Murah

TOEFL ITP, Pengertian, Fungsi dan Paket Soal Murah

August 19, 2025
nu muhammadiyah

NU & Muhammadiyah: Pilar Islam Moderat

0
generation of seekers

Generation of Seekers, Jebakkan Terorisme itu Nyata!

0
belajar sosiologi

Belajar Sosiologi Biar Semua Bisa Ngerti !

0
Kekerasan Seksual di Tubuh Agama (Perspektif Sosiologi Agama)

Kekerasan Seksual di Tubuh Agama (Perspektif Sosiologi Agama)

0
Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
jurnal pondok

Menyambut Maulid, Merajut Rindu Menata Cinta Sang Kekasih

August 25, 2025
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Recent News

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
jurnal pondok

Menyambut Maulid, Merajut Rindu Menata Cinta Sang Kekasih

August 25, 2025
prompt AI

5 Prompt AI yang Membantu Kamu dalam SEO dan Contoh Artikelnya

August 25, 2025

Browse by Category

  • AI
  • Copywriting
  • Jurnal
  • Jurnal Pesantren
  • Lomba
  • Produk Digital
  • SEO

Recent News

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

Sabar Menghadapi Kehidupan (Jurnal Refleksi)

October 20, 2025
Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

Husnudzon Billah dan Hikmah Berbaik Sangka

August 25, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 | All right reserved - YusupNurohman

No Result
View All Result

© 2025 | All right reserved - YusupNurohman